Senin, 19 November 2012

Pasukan-Pasukan Kerajaan Ottoman/Usmani

TENTARA OTTOMAN THN 1300 – 1774
Pada abad ke-13, pasukan semacam West Anatolian Infantryman dan Turcoman Tribal Horseman merupakan tulang punggung pasukan Turki (baik Turki Seljuk maupun para bawahan/vassalnya termasuk Suku Söğüt di bawah pimpinan Ertuğrul, ayah Osman, pendiri Ottoman).

Spoiler for Ottoman Army 1300 - 1774

West Anatolian Infantry dan semacamnya berasal dari Pasukan Byzantium yang kemudian diadopsi pula oleh orang2 Turki di Anatolia. Pasukan ini yang original (punya Byzantium) menggunakan tufenk yang bisa mengeluarkan Greek Fire. Pasukan ini menggunakan shield yg besar yang fungsi utamanya untuk menahan serangan anak panah.

Turcoman Tribal Horseman. Pasukan ini terutama bersal dari berbagai macam seperti suku Turkic, Turkmen/Turkoman, dll. Kebanyakan dari mereka adalah horse archer. Pasukan ini merupakan tulang punggung kekuatan militer Ottoman.

Osman sendiri memimpin pasukan Ghazi (Ottoman Ghazi), yang berasal baik dari suku Turki maupun wilayah Muslim lain yang disatukan oleh semangat relijius untuk berjihad. Model baju yang dipakai mirip dgn yg dipakai orang Mongol termasuk helm. Peralatan tempur yang digunakan menggunakan model Persia.

Spoiler for Ottoman Army 1300 - 1774


Ottoman-Balkan Yaya. Banyak pasukan infantri Ottoman yang berasal dari Balkan yang merupakan daerah Kristen. Hal ini juga tercermin dari peralatan yang mereka gunakan. Pada gambar di atas, Balkan Yaya menggunakan jaket bergaya Italia. Pasukan ini membawa tombak dan di ujungnya terdapat kantong berisi materi yg mudah terbakar yang digunakan untuk mengepung benteng, melawan siege engine, dll.

Turkish Sipahi. Sipahi merupakan tulang punggung kavaleri Ottoman. Mereka memakai helm berbentuk mirip turban dan membawa gada, pedang, tombak, dll. Untuk lebih lengkap agan2 semua bisa liat trit ane yg ini Sipahi n Kapikulu

Ottoman Infantry. Prajurit yang tampak di gambar adalah salah satu pasukan infantri elit sebelum ada janisari. Prajurit ini menggunakan full armor, iron shield, dan pedangnya disampirkan ke bahu.

Spoiler for Ottoman Army 1300 - 1774


Wallachian Voynik Auxiliary. Prajurit Wallachia, yang merupakan daerah taklukan Ottoman, banyak yang mengabdi pada Ottoman. Prajurit ini menggunakan peralatan tempur yang terpengaruh gaya Ottoman, Byzantium, Eropa Timur, dan Italia.

North African Marine. Magharibah atau Orang dari Afrika Utara adalah pasukan marinir Ottoman. Menggunakan senjata berupa crossbow sebagai senjata favorit. Prajurit ini menggunakan helmet salet dan mail shirt Mamluk.

Spoiler for Ottoman Army 1300 - 1774


Army Commander. Setiap komandan menggunakan pakaian yg hampir serupa dengan variasi tanda kepangkatan. Komandan memakai helmet besi yang dibentuk seperti turban.

Silahtar/Silahdar. Silahdar adalah pengawal pribadi Sultan. Menggunakan pakaian berwarna merah dengan model janisari.

Guard Cavalryman. Berasal dari cabang Kapikulu yang juga berfungsi sebagai pengawal Sultan. Untuk lebih lengkap baca trit ane ttg Sipahi & Kapikulu

Spoiler for Ottoman Army 1300 - 1774


Solakbasi. Solakbasi/Solak Guard adalah Prajurit Senior Janisari yang berperan sebagai pengawal Sultan. Pasukan ini terutama menemani Sultan ketika parade atau upacara kenegaraan.

Acemi Oglan atau kadet Janisari, dilatih untuk menjadi janisari dan dibekali senjata berupa spring-loaded matchlock musket dalam pertempuran.

Naval Janissary. Merupakan janisari yang berperan sebagai marinir. Tiap Orta/Batalion Janisari mempunyai lambang pasukan sendiri. Prajurit ini menggunakan senjata berupa Palyos (semacam cutlass) dan kapak kecil. Juga dilengkapi dengan Musket.

Spoiler for Ottoman Army 1300 - 1774


Sipahi. Prajurit sipahi di atas menggunakan cicak helmet dan korazin. Dipersenjatai dengan dua pedang, yatagan, dan sepasang pistol. Prajurit di atas juga menggunakan two-horsetail tug yang berbeda tiap sanjak/beyliks.

Deli Scout. Pasukan light cavalry yg berasal dari Balkan, kadang juga dipersenjatai dengan karabin.

Arab Auxiliary. Pasukan infantri ini direkrut dari Provinsi Arab, kebanyakan bersenjatakan tombak dan mempunyai shield yg khas Badui.

Spoiler for Ottoman Army 1300 - 1774


Tufekci. Adalah prajurit musketeer yang direkrut pada abad 17. Bersenjatakan musket wheel-lock dan rapier yang diimpor dari Belanda.

Peyk. Adalah pembawa pesan dari Sultan kepada para komandan pasukan. Keistimewaan yang diberikan tampak pada brass helmet dan enamelled weaponry, yang berwarna keemasan.

Kapikulu Cavalryman.

Tartar. Terutama terdiri dari Horse archer dari Krimea yang merupakan wilayah protectorate Ottoman.


Spoiler for Ottoman Army 1300 - 1774


Bosnian Frontiersmen. Untuk usaha pertahanan di provinsi Ottoman di Eropa, dipekerjakan pasukan gerilya terutama etnis muslim Bosnia yang bersenjatakan snaphaunce musket, pistol, yatagan, dan pedang schiavona dari Dalmatia.

Mamluk Sipahi. Setelah Mamluk ditaklukkan Ottoman, pasukan mereka mengabdi kepada Kesultanan Ottoman, mengadopsi gaya armor dan persenjataan Sipahi seperti pistol, sabre, kadang tombak, dll.

Dervish. Darwis terutama Ordo Bektashi merupakan aliran keagamaan resmi yg diakui oleh pemerintah Ottoman dan semacam chaplain resmi janisari. Darwis Bektashi hampir selalu menemani janisari dalam kampanye militer


 TENTARA OTTOMAN 1775 - 1820
 


Spoiler for Regular Cavalry


Spoiler for Mamluks of Egypt


Spoiler for The Technical Corps


Spoiler for Nizam i Cedid


Spoiler for Navy


Spoiler for Balkan Provincial Force


Spoiler for Anatolian n Caucasus Provincial Force


Spoiler for Middle Eastern n North Africa Provincial Force






Senin, 12 November 2012

Revolusi Prancis

a. Keadaan Eropa sebelum Revolusi Perancis
Salah satu ajaran yang berpengaruh di Eropa sebelum Revolusi Perancis adalah ajaran Niccolo Machiavelli. Ajarannya mendukung kekuasaan raja secara mutlak. Ia menulis dalam bukunya yang berjudul II Principe (atau The Prince artinya Sang Raja). Dalam bukunya digambarkan tentang kekuasaan seorang raja yang absolut dengan kekuasaan tak terbatas terhadap suatu negara, termasuk harta dan rakyat yang berada di dalam wilayah kekuasaannya. Ajaran Machiavelli berkembang di Eropa sekitar abad ke-17 dan dianut oleh raja-raja dari Eropa seperti Raja Frederick II, Tsar Peter Agung, Kaisar Joseph II, Raja Charles I dan juga raja-raja Louis dari Perancis.

Raja Frederick II (1740-1786) dari Prusia
Di dalam usaha untuk membina kekuasaan yang tak terbatas, Raja Frederick II memajukan dan memperkuat sebuah Kerajaan Prusia agar menjadi sebuah kerajaan terkuat di Jerman. Politik Bismarck adalah Darah dan Besi (Druch Blut und Eisen), yaitu berusaha untuk memajukan negaranya dengan cara membangun industri secara besar-besaran dan juga diimbangi dengan pembangunan angkatan perang yang kuat.
Tsar Peter Yang Agung (1689-1727) dari Rusia
Dengan kekuasaan penuh di tangannya, Tsar Peter Yang Agung berusaha untuk memajukan Kerajaan Rusia melalui beberapa cara, di antaranya mendatangkan teknisi-teknisi dari beberapa negara untuk membangun industri-industri di Rusia seperti: industri kapal, senjata, dan membangun armada-armada dalam usaha untuk memperkuat negaranya. Politik Tsar Peter Yang Agung yang terkenal adalah Politik Air Hangat. Politik Air Hangat adalah politik untuk mencari pelabuhan-pelabuhan yang tidak membeku pada musim dingin. Dengan politik air hangat ini Tsar Peter membangun kota baru di laut Baltik yang diberi nama ST. Petersburg. Kemudian kota ini dijadika sebagai ibu kota kerajaan Rusia, dan setelah revolusi Rusia tahun 1917 kota ini diubah namanya menjadi Leningrad.
Raja Charles I (1625 – 1649) dari Inggris
Raja Charles I ingin membentuk kekuasan absolut di negerinya, tetapi usaha raja ini mendapat tantangan hebat dari parlemen di bawah pimpinan Oliver Cromwell. Akhirnya inggris diubah menjadi Republik dengan Cromwell sebagai kepala negaranya dan bergelar Lord Protector. Tindakan-tindakan yang diambil oleh Cromwell adalah sebagai berikut :
a. Raja Charles I dihukum mati.
b. Inggris diubah menjadi Republik (1649-1660)
c. Mengangkat dirinya sebagai kepala negara.
Dalam perkembangan selanjutnya kekuasaan parlemen semakin bertambah kuat dan pada tahun 1689 parlemen berhasil memaksa Ratu Merry untuk menandatangani piagam Bill of Right (Piagam Hak Azasi). Peristiwa Bill of Right ini merupakan suatu perubahan yang sangat besar dan mendasar tanpa pertumpahan darah dengan hasil yang gemilang, sehingga sering disebut dengan Glorious Revolution (revolusi yang maha agung).
Absolutisme Di Perancis
Di dalam bidang ekonomi, Menteri Jean Baptiste Colbert (1622-1683) sangat besar jasanya dalam melaksanakan politik ekonomi Merkantilisme. Sehingga pada masanya sering disebut dengan masa Colbertisme. Semua kewajiban perdagangan dan perekonomian diatur oleh pemerintah dengan tujuan untuk mendapat keuntungan dalam jumlah yang sangat besar. Pada masa kekuasaan Raja Louis XIV (1643-1715) kekuasaan absolutisme Perancis mencapai puncak kejayaannya. Terbukti dengan beberapa langkah yang ditempuh oleh Raja Louis XIV dalam masa pemerintahannya, diantaranya :
  1. Mematahkan benteng-benteng kaum Calvinist yang merupakan negara-negara kecil di dalam lingkungan kerajaan Perancis.
  2. Menghapuskan kekuasaan kaum bangsawan feodal dan raja-raja vasal, sehingga mereka tinggal menjadi tuan-tuan tanah.
  3. Fungsi dan peranan lembaga perwakilan rakyat dihapuskan pada pemerintaha Raja Louis XIV.
Ciri-ciri pemerintahan Raja Louis XIV adalah sebagai berikut :
  1. Memerintah tanpa undang-undang
  2. Memerintah tanpa dewan legislatif
  3. Memerintah tanpa kepastian hukum
  4. Memerintah tanpa anggaran belanja yang pasti
  5. Memerintah tanpa dibatasai oleh kekuasaan apapun.
Raja Louis XIV terkenal dengan ucapannya “L’etat c’est moi” (negara adalah saya) yang merupakan suatu semboyan abadi yang melukiskan bagaimana seorang raja absolut paling berhasil dikawasan eropa pada masa itu.
Masyarakat kota merupakan penentang utama terhadap sikap dan pemerintahan Raja Louis XIV.
Golongan ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Menjunjung tinggi azas persamaan
  2. Menjunjung tinggi kebebasan
  3. Penggunaan akal fikiran yang sehat dan serba perhitungan
  4. Kehidupan warga masyarakat kota yang bersifat liberalisme.
Akhirnya, Amerika Serikat berhasil memperoleh kemerdekaannya tanggal 4 juli 1776, dimana dalam perang itu Perancis memberikan bantuan kepada Amerika. Bantuan itu berupa pasukan sukarelawan dibawah pimpinan Jendral Marquis de Lavayette, sehingga sekembalinya di Perancis Ia menyebarkan semangat dan cita-cita kemerdekaan, kebebasan dan persamaan.
Tokoh-tokoh pembaharuan yang menentang kekuasaan absolutisme raja-raja Louis diantaranya :
  1. John Locke (1632-1704) seorang filsuf Inggris yang menganjurkan adanya undang-undang (konstitusi) dalam suatu kerajaan dan berpendapat bahwa manusia memiliki hak-hak sejak lahir seperti hak kemerdekaan, hak memilih, hak untuk memiliki dan sebagainya.
  2. Montesquieu (1689-1755)- Seorang filsuf berkebangsaan Perancis dalam bukunya L’Esprit des Lois (1748) (The Spirit of The Law) menyatakan bahwa suatu negara yang ideal adalah yang kekuasaannya dibagi atas tiga kekuasaan yaitu:
  • Legislatif (pembuat Undang-Undang)
  • eksekutif (pelaksana Undang-Undang)
  • Yudikatif (mengadili setiap pelanggar undang-undang)
Ketiga hal diatas sering disebut dengan Trias Politica
3. Jean jacques Rousseau (1712-1778)
Seorang filsuf Perancis dalam bukunya yang berjudul Du Contract Social (Perjanjian Masyarakat), mengatakan bahwa manusia sejak lahir adalah sama dan merdeka. Oleh karena itu ian menganjurkan sistem pemerintahan demokrasi atau kedaulatan rakyat dengan semboyan ” dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
c. Sebab-sebab Revolusi Perancis dan Perkembangannya
Sebab khusus terjadinya revolusi Perancis adalah karena masalah penghamburan uang negara yang dilakukan oleh permaisuri raja Louis XVI yakni Marie Antoinette beserta putri-putri istana lainnya. Klimak dari situasi tersebut adalah serangan terhadap penjara Bastille tanggal 14 juli 1789. Penjara ini merupakan lambang kekuasaan dan kesewenangan raja-raja Louis.
Semboyan revolusi perancis adalah Liberte (liberty = kebebasan), Egalite (Equality = persamaan), Fraternite (Fraternity = persaudaraan). Lagu kebangsaan perancis adalah La marseillaise dan tanggal 14 juli diperingati sebagai hari nasional Perancis.
Kerajaan Perancis diubah menjadi sebuah republik dan diperintah oleh pemerintahan Terror atau Reign of Terror (suatu sistem pemerintahan dengan cara-cara diktator).
Pada tahun 1795. Untuk menggantikan sistem pemerintahan Terror itu dibentuk sistem pemerintahan Directorie (1795-1799), tetapi tidak berhasil mengatasi kekacauan-kekacauan yang terjadi di Perancis.
Keadaan seperti ini memberikan kepada seorang Jenderal muda yang bernama Napoleon Bonaparte untuk menyelamatkan negara Perancis dari kekacauan pergolakan dan peperangan. Keberhasilan ini membawa namanya terkenal dan mendapat kepercayaan dari rakyat Perancis untuk menjadi pemimpin, sehingga rakyat Perancis mengangkatnya menjadi seorang konsul pada Republik Perancis pada tahun 1799.
d. Akibat Revolusi Perancis
Bidang Ekonomi
  • timbulnya industri-industri di Eropa
  • kehidupan perdagangan beralih dari pantai ke pedalaman
  • Inggris Kehilangan pasar di Eropa, karena Perancis menjalankan politik kontinental

Kamis, 08 November 2012

Konsep-Konsep Leonardo Da Vinci Dalam Persenjatan Modern

                                                                                                                                                                                     Nama aslinya Leonardo Di Ser Piero lahir di Vinci Italia 15 April 1452. Biasa kita kenal dengan Leonardo Da Vinci. Da Vinci merupakan seorang pelukis, musisi, arsitek, penulis dan pematung. Dianggap sebagai orang yang jenius dan sebagai prototipe manusia renaisans.
Karya-karyanya begitu melegenda seperti Monalisa dan Last Super. Selain memajukan ilmu astronomi, anatomi, teknik sipil dan kuliner, tahukah anda jika Da Vinci juga mendesain teknologi modern seperti saat ini? ya, Da Vinci memang merancang banyak senjata antara lain crossbows raksasa, senjata mesin, bom cluster dan tank modern. Namun karya-karyanya tersebut hanya sebatas sketsa hitam putih.

Berikut kita uraikan beberapa ide Da Vinci tentang teknologi modern terutama persenjataan dan perlengkapan perang.


1. Leonardo Da Vinci Terminator

Adalah sketsa prajurit mekanis atau teknologi modernnya adalah tentara robot. Karya Da Vinci ini ditemukan oleh Carlo Pedretti pada tahun 1957 di antara desain-desain Da Vinci lainnya yang tidak terhitung jumlahnya. Prajurit mekanis ini pertama kali disketsa oleh Da Vinci tahun 1495, tapi baru mulai direkonstruksi ulang tahun 1996 oleh Mark Rosheim saat mempublikasikan sebuah studi independen mengenai robot.

Baru pada tahun 2002 proses rekonstruksi ulang itu selesai, lengkap dengan seluruh model fisiknya. Sejak itu, "robot" Da Vinci muncul di berbagai even, ekshibisi dan museum-museum.


Di tahun 2007, Mario Taddei mengadakan penelitian baru mengenai dokumen asli prajurit mekanis Da Vinci ini. Hasilnya dia mendapatkan banyak data yang memungkinkannya untuk merekonstruksi kembali "robot" ini. Dari penelitiannya diketahui bahwa "robot" Da Vinci tersebut dapat bergerak tapi hanya terbatas pada lengan-lengannya saja. Gerakannya pun hanya ke kanan dan ke kiri. Jadi, dipastikan "robot" ini cuma dapat digunakan untuk bertahan atau pengalih perhatian. Model penting ini dipertunjukkan di berbagai ekshibisi di seluh dunia dan hasil penelitian Taddei telah dipublikasikan dalam bukunya "Robot-robot Leonardo Da Vinci".


2. Multi Barrelled Mitralyur ("Senapan Mesin Multi Laras")

Da Vinci mensketsanya sekitar tahun 1480, mungkin sebagai jawaban atas kebutuhan militer dalam perang. Dari sketsa dan keterangannya, alat ini menggunakan sebuah engkol tangan untuk mengatur elevasi dan reloading saat ditembakkan. Mudah dipindahkan karena senjata ini ditempatkan di atas roda-roda. Dan akan sangat efektif digunakan kala perang.

3. Bom Cluster

Digunakan untuk menyerang secara sporadis. Terbuat dari kerang yang dicampur dengan tanah liat kemudian dijejali kedalam sebuah bola besi. ketika ditembakkan, bola besi ini akan meledak menjadi banyak dalam potongan-potongan proyektil dengan jangkauan dan dampak yang mematikan.

4. Scythed Chariots - Kereta Perang

Ini Merupakan salah satu karya yang paling indah dari manuskrip-manuskrip Da Vinci . Yakni sketsa kereta perang yang dikelilingi dengan pedang-pedang melengkung untuk menebas orang yang didepannya. Pedang-pedang tersebut akan berputar untuk menebas apa saja di sekelilingnya. Di dalam gambarnya, Da Vinci mengilustrasikan pembantaian dalam detil yang mengerikan. Da Vinci mengilustrasikannya dengan gambar yang jelas dan menunjukkan keampuhan kereta perang tersebut untuk digunakan dalam perang.

5. Barrage Cannon - Canon Baris

Gambarnya sendiri sangat lengkap dan mengagumkan, mengilustrasikan sebuah bombard dengan 16 cannon dalam suatu lingkaran. Aspek yang paling menariknya adalah pada pusat bombard itu sendiri, yang merupakan tempat sepasang tongkat mekanis dan roda-roda gir. Apabila senjata ini dibuat, maka akan menjadi sebuah senjata raksasa.

6. Tank

Ini mungkin salah satu sketsa yang paling terkenal dari proyek Da Vinci. Idenya adalah membuat sebuah mesin yang dapat menyebabkan kepanikan dan kerusakan pihak musuh. Kendaraan berbentuk layaknya kura-kura yang dilindungi dengan piringan logam, cincin dan ditambah beberapa cannon.

Dalam sebuah proposalnya kepada Duke of Milan, Da Vinci berkata “Saya dapat membuat kendaraan yang berlapis baja, aman, tak dapat dihentikan, dapat menembus jauh ke garis pertahanan musuh terutama artileri musuh, tidak akan melukai prajurit yang mengendarainya dan kendaraan tersebut akan membuat kejutan dan kekaguman”.


Karena adanya beberapa kendala serius yang di hadapi Da Vinci, pada akhirnya proyek tersebut diabaikan.


7. Dinding Pertahanan


 Da Vinci juga mendesain metode bertahan yang mengagumkan. Konsep ini cukup rumit, saat dinding diserang, pasukan yang berada dibalik dinding pertahanan akan dengan cepat dan mudah mengelak dari serangan musuh hanya dengan satu pergerakan yang menggunakan sebuah sistem tuas. Saat musuh menggunakan tangga untuk menerobos dinding, tuas-tuas akan dikaitkan untuk menggerakan rel-rel pada dinding, dimana tangga disandarkan sehingga musuh akan berjatuhan.

8. Catapult - Ketapel

Dasar desain ketapel memeng sudah ada dan sudah digunakan sebelum akhirnya disempurnakan oleh da Vinci. Desain ketapel khusus ini menggunakan dua pegas yang akan menghasilkan energi yang besar untuk menggerakkan proyektil dari batu dengan jarak yang lebih akurat. Untuk melontarkan sebuah peluru digunakanlah engkol yang berada disamping mesin ketapel.

9. Benteng

Da Vinci mendesain benteng ini dengan ide mengutamakan keselamatan dalam suatu serangan. Bentuknya inovatif dan bisa dijadikan bentuk pertahanan yang efektif dari serangan proyektil-proyektil artileri yang mematikan.

Benteng ini desainnya sangat modern dengan menara bundar dan agak miring, dinding eksterior dirancang untuk menahan serangan dari senjata api. Sang pemimpin tinggal di pusat benteng dan dibawah benteng terdapat lorong-lorong rahasia bawah tanah. Di samping itu, benteng ini memiliki dua tingkat konsentris dinding, yang paling atas berbentuk bulat, untuk mengurangi dampak serangan meriam musuh. Juga dibuat lubang kecil yang memungkinkan prajurit dalam benteng memerangi musuh di luar dengan resiko cedera yang kecil.


10. Meriam Knock Down

Meriam adalah senjata yang sangat berat dan sukar untuk dimobilisasi dan adakalanya kereta untuk mengangkutnyapun sering tidk berjalan sempurna. Da Vinci mendesain suatu struktur meriam yang dengan mudah bisa dibongkar pasang dan dipindahkan untuk kemudian dirakit kembali.

11.  Springald

Springald, adalah suatu alat yang melontarkan batu-batu atau kayu besar seperti crossbow dengan menggunakan lengan ayun di dalamnya. Meskipun banyak hasil rekonstruksi konsep da Vinci bisa dijumpai, tapi tidak ada bukti arkeologisnya yang mendukung. Diperkirakan karena material dari senjata ini sudah dihancurkan atau didaur ulang ketika tidak digunakan lagi.

12. Helikopter Da Vinci

Inilah dasar konsep helikopter modern. Leonardo Da Vinci juga dikenal sebagai penggagas pertama mesin yang dapat terbang secara vertikal. Sketsa dari mesin terbang berbaling-baling yang bertahun 1493 ini baru ditemukan pada abad 19. Tediri dari sebuah wahana yang dipasangi baling-baling yang dikendalikan oleh suatu sistem yang belum sempurna. Desain ini memang belum pernah digunakan. Da Vinci dikatakan sebagai penemu pertama yang secara praktis memperkenalkan mesin terbang. Da Vinci juga pernah mengatakan bahwa suatu saat nanti manusia akan bisa terbang. Baru pada 200 tahun kemudian prediksi da Vinci terbukti.

13. Kapal Lapis Baja

Gambar kapal perang Da Vinci memperlihatkan sebuah kapal kecil yang di haluannya dipasangi baja dan digunakan untuk menyerang kapal musuh. Kapal ini juga dilengkapi dengan perisai pelindung yang dapat berputar dan akan terbuka kembali setelah serangan selesai.

Perisai pelindung dimaksudkan untuk melindungi dari serangan kapal musuh dan untuk membantu menerobos pertahanan musuh. Perisai ini tidak akan dibuka sebelum kapal perang ini mendekati musuh. Perisai ini dioperasikan menggunakan sistem derek dan dapat bekerja sangat cepat. Ketika terjadi goncangan di kapal, perisai akan menjadi rem untuk mencegah meriam bergerak. Belum ada mesin disitu, tutup/buka perisai masih dikerjakan secara manual.


14. Crossbow - Panah Raksasa


Panah ini sedemikian besar sehingga diperlukan 6 roda untuk pergerakan dan kestabilannya. Panah raksasa Da Vinci ini bukan melepaskan anak panah, tapi melepaskan bola-bola besi berat. Busurnya terbuat dari kayu-kayu yang fleksibel yang diikat dengan kawat dan menempel di tempatnya pin-pin yang bisa diputar.

Panjangnya mencapai 13 meter dan ditarik oleh mekanisme baling-baling yang rumit. Da Vinci memasang kerek untuk mengatur traksi pada bagian belakang panah yang juga merupakan mekanisme baling-baling kedua, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tenaga yang dibutuhkan saat mengencangkan panah untuk digunakan.


15. Siege Weapon - Senjata Pengepung

Sketsa dari Da Vinci yang satu ini memperlihatkan sebuah senjata yang didesain untuk menyerang benteng-benteng pertahanan musuh. Senjata ini memiliki struktur yang mudah dimobilisasi dan adanya jembatan yang dipersenjatai yang disandarkan pada dinding benteng, sementara pasukan mencoba memasuki kota atau benteng.

Tangganya dibuat khusus dibuat dari roda-roda bergigi. Untuk mengangkat dan menurunkan tangganya digunakan engkol yang dapat memutar roda-rodanya ke depan atau ke belakang. Sebuah engkol memutar rodanya ke belakang dan ke depan yang mengangkat dan menurunkan tangganya.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Akhirnya, walaupun banyak karya Da Vinci diatas hanya sebatas sketsa dan keterangan, tapi ini menunjukkan kejeniusan seorang Da Vinci di masanya. Semua informasi diatas tercantum di dalam bukunya yang berjudul "The Codex Atlanticus" Atau "Atlantic Codex". merupakan sebuah buku penting karya Da Vinci, terdiri dari 12 volume dalam kumpulan gambar dan tulisan. Dari nama buku tersebut, menunjukkan luasnya pengetahuan di buku tersebut seperti luasnya samudera Atlantik.

Teknologi militer islam



Penguasaan atas Konstantinopel menjadi target utama penguasa Usmani. Setelah berabad-abad sulit ditaklukkan, pada 1452 barulah simbol kekaisaran Bizantium itu berhasil dikuasai umat Islam.

Kegemilangan itu diraih berkat berbagai faktor. Salah satunya, seperti dipaparkan Tamim Ansary pada bukunya Dari Puncak Baghdad, Sejarah Dunia Versi Islam adalah kehadiran beragam perangkat militer luar biasa yang digunakan pasukan Usmani.

Senjata utamanya adalah meriam besar yang disebut Basilika. Panjangnya mencapai 27 kaki dengan lubang lingkaran begitu besar. Meriam itu bahkan bisa menembakkan peluru hingga sejauh satu mil. “Pasukan Usmani adalah pasukan bersenjata terbaik dan berteknologi paling maju pada zamannya,” ungkap Tamim Ansary.

Sejatinya, pasukan ini mewarisi jejak kejayaan kaum Muslim pada bidang rekayasa teknologi, termasuk untuk kepentingan militer. Beberapa abad sebelumnya, aneka perlengkapan tempur terbaik sudah dipakai pasukan Islam.

Alat militer itu menunjang ekspansi umat Muslim sehingga sukses menghadirkan sebuah emporium besar. Kejayaan diraih sepanjang abad pertengahan. Peran militer yang berada di garda terdepan bersama alat tempurnya membawa kemenangan demi kemenangan.

Wilayah kekuasaan kaum Muslim membentang mulai dari jazirah Arab, Afrika Utara, Andalusia, sampai Asia Tengah. Tentara Islam sangat disegani. Tak hanya berkat semangat juang menegakkan syiar, tapi juga perlengkapan militernya tadi.

Peralatan tempur dimaksimalkan untuk menunjang gerak pasukan. Antara lain, mesin penyerbu, senjata, pedang, bubuk mesiu, peluncur roket, dan meriam. Di samping itu, umat Islam telah mampu membuat rancangan benteng pertahanan serta kapal laut yang kokoh.

Inovasi dari tiga unsur, yakni teknik, mekanik, dan kimiawi, menjadi kunci utama. Demikian diungkapkan Ahmad Dallal, Sheila Blair, dan Jonathan Bloom pada buku Sains-Sains Islam. Kemajuan sains dan teknologi di dunia Islam berlanjut pada tumbuhnya industri kemiliteran.

Sebelum muncul meriam seperti pada era Usmani, umat Muslim sudah menguasai teknik pembuatan bubuk mesiu. Ini berasal dari bahan potasium nitrat atau natrun dalam bahasa Arab, yang difilterisasi melalui unsur kimiawi.

Ilmuwan terkemuka al-Bakhtawayh melalui karya berjudul Al-Muqadimmat pada 1029 menguraikan proses tersebut. Ia menyempurnakan teknik yang ditemukan oleh bangsa Cina. Menurutnya, bahan potasium nitrat harus difilterisasi agar menjadi bubuk mesiu yang lebih efektif.

Penjelasan lebih rinci terkait filterisasi bahan pembuat mesiu disampaikan Hasan al-Rahman. Ahli kimia asal Suriah yang hidup di abad ke-13 ini menulis risalah Al-Furusiyya wa al-Manasib al-Harbiyya atau Buku Pedoman Kemiliteran dan Teknologi Tempur. Dia merintis penelitian dalam pengembangan bahan potasium karbonat guna memisahkan kalsium dan magnesium dari potasium nitrat.

Beberapa ilmuwan Muslim terkemuka seperti al-Razi, al-Hamdany, hingga Ibnu Baytar diketahui turut melakukan riset pembuatan serbuk mesiu. Mereka pun mencapai hasil mengagumkan dengan berbagai formula dan resep pembuatannya.

Saintis Barat bernama Bert S Hall memuji temuan tersebut sebagai metode terbaik pada proses kimia pada potasium nitrat. Selain itu, umat Muslim juga berhasil membuat aneka pedang berkualitas tinggi. Pada masa itu, Damaskus adalah sentra kerajinan baja paling terkemuka.

Pedang dari bahan baja banyak diproduksi antara tahun 900 dan 1750. Hasil riset dari Universitas Teknik Dresden membuktikan bahwa pedang buatan pengrajin Muslim abad pertengahan telah mengandung struktur nano yang menjadikannya sangat kuat namun punya daya elastisitas tinggi.

Pedang dihasilkan melalui metode peleburan baja, kemudian dicampurkan dengan bahan karbit yang memunculkan senyawa partikel mikro sebagai penguat lapisan baja. Dengan itu, pengrajin pedang bisa membuat pedang yang lebih tipis namun sangat kuat.

Pedang baja berbentuk melengkung banyak digunakan oleh tentara kavaleri Turki di abad ke-12. Di samping itu, sepanjang abad ke-9, pedang sudah digunakan oleh pasukan Persia yang menjaga perbatasan wilayah Khurasan.


Baju zirah menjadi salah satu inovasi paling penting yang pernah dikenalkan umat Muslim. Dalam bahasa Arab disebut adarqa. Pasukan Muslim di Andalusia mengenakan baju zirah pelindung tubuh terbuat dari bahan kulit dan besi.

Model baju pelindung itu lantas menginspirasi tentara Nasrani sekitar abad ke-14 dan 15. Sarana proteksi juga berupa helm besi yang disebut mighfar, dipergunakan dari abad kedelapan sampai 14.

Para ilmuwan Muslim mencatatkan prestasi melalui penciptaan pakaian antiapi. Sejarah mencatat, pakaian ini pertama kali hadir di medan laga pada 1260. Pada waktu itu, pasukan Mamluk Turki sedang menghadapi pertempuran di Ain Jalut.

Laman wikipedia menyebut, berkat perlengkapan ini pasukan Mamluk bisa menghindari bahaya kobaran api dari serbuk mesiu. Pakaian itu berbahan tunik, katun, serta campuran unsur penguat untuk meredam api. Tak hanya itu, baju ini pun berfungsi melindungi dari terpaan bahan kimia berbahaya.

Pada perkembangan selanjutnya, sejak abad ke-16, jajaran militer Muslim turut pula memakai senjata Abus. Ini adalah cikal bakal meriam modern. Pengguna awal yakni pasukan Usmani. Adanya senjata jenis baru ini memungkinkan mereka membentuk satuan artileri.

Era ini juga ditandai dengan rintisan selongsong peluru roket. Tipu Sultan, penguasa Kekaisaran India Selatan yang berkedudukan di Mysore, mengejutkan pasukan Inggris pada pertempuran Anglo-Mysore dengan peluru yang berdaya ledak tinggi.

Peluru roket kreasi saintis Muslim diakui lebih efektif dan canggih dari yang pernah dimiliki pasukan Inggris. Hal ini terutama berkat penggunakan silinder baja dan propelan yang memberikan daya jangkau lebih jauh hingga mencapai jarak dua mil.

Teknologi roket sebelumnya telah dijelaskan secara lengkap pada buku teknologi militer yang ditulis Hassan al-Rahmah, saintis Muslim abad ke-13. Buku ini menjadi rujukan penting bagi dunia sains dan teknologi militer hingga berabad-abad kemudian.

Penemuan teknik dan mekanik pada bidang militer umat Muslim dapat ditelusuri melalui berbagai karya. Beberapa ilmuwan Muslim menuliskan dengan lengkap proses pembuatan, material yang digunakan, hingga mekanisme kerja alat-alat perang dari abad pertengahan.

Salah satu yang terkenal ditorehkan oleh Najm al-Din Hassan al-Rahman. Saintis asal Suriah yang wafat pada 1295 itu menyajikan sebuah buku berisi sejumlah perlengkapan teknologi militer.

Judulnya Kitab al-Furusiyya wa al-Manasib al-Harbiyya. Buku ini menjadi rujukan sejarah paling penting yang mendokumentasikan teknologi roket awal kreasi ilmuwan Muslim.

Menurut Frank H Winter pada buku The Genesis of the Rocket in China and its Spread to the East and West, kaum Muslim mewarisi senjata roket. Dari naskah-naskah klasik di dunia Islam, para saintis Barat pun mengenal teknologi ini untuk dikembangkan lebih lanjut.

Di samping buku Hassan al-Rahmah, masih ada karya lain yang membahas teknologi roket, yakni risalah milik fisikawan bernama Yusuf ibn Ismail al-Kutub. Pada karya yang selesai disusun pada 1311 itu, ia membeberkan penggunaan serbuk potasium nitrat sebagai campuran bahan bakar roket.

Umat Muslim juga menemukan teknik torpedo. Pada masa modern, torpedo yang diluncurkan dari kapal selam atau kapal permukaan memakai sirip yang menjadi pengarah atau kemudi. Berabad-abad silam, ilmuwan Muslim telah mengungkapkan mekanisme serupa.

Hassan al-Rahmah menyebut torpedo tersebut sebagai telur yang bisa meluncur di air dan meledak. Bentuk torpedo awal itu sekilas mirip cangkang telur. Badan torpedo terbuat dari aluminium, di dalamnya ditaruh serbuk mesiu. Tenaga dorongnya berupa dua roket serta sirip untuk mengarahkan ke sasaran.

Perlengkapan kanon meriam turut menjadi simbol kejayaan teknologi militer umat Muslim. Setidaknya, ada empat manuskrip Arab peninggalan abad ke-14 yang menjelaskan mengenai meriam portabel pertama. Satu tersimpan di St Petersburg, dua di Paris, dan satu terdapat di Istanbul.

Prinsip kerja meriam kuno itu mirip dengan meriam modern. Pada artikelnya di laman muslim heritage, Prof Mohammed Mansour menyebut teknologi meriam dan bahan peledak yang dibawa kaum Muslim ke Andalusia, dan digunakan dalam peperangan melawan pasukan Nasrani, menginsiprasi para ilmuwan Eropa.

“Sejak dikenalkan di Spanyol, teknologi itu lantas berkembang dengan pesat di Prancis, Italia, serta Jerman,” paparnya.

Penemu benua amerika sebenarnya


benua-amerika1Perkembangan pesat Ilmu Geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah al-Ma’mun (813-833) memerintahkan sarjana Muslim melakukan pengukuran jarak-jarak antara beberapa kota dan wilayah Islam. Sejak itulah munculnya istilah “mil” untuk ukuran jarak tertentu, dimana sebelumnya orang Yunani menggunakan istilah “stadion”. Khalifah Al-Ma’mun memerintahkan untuk membuat peta bumi dan globe. Diperkirakan Musa al-Khawarizmi dan kawan-kawan merupakan tokoh paling awal yang mempu menciptakan globe tahap awal.
Al-Khawarizmi menulis buku Geografi yang berjudul Surah al-Ard (Morfologi bumi), sebuah koreksi terhadap Ptolemaeus. Pada abad yang sama al-Kindi juga menulis buku bertajuk Keterangan tentang Bumi yang Berpenghuni. Sejak itu geografi berkembang kian pesat.
Setidak-tidaknya tercatat nama-nama penulis, peneliti, penjelajah dan pembuat peta Muslim sebagai berikut : Muhammad bin Musa al-Razi (w. 273H/882M), Qasim bin Asbagh al-Bayani (244-340H/859-951M), Ahmad bin Muhd. Al-Razi (284-344H), Ahmad bin Umar bin Anas al-‘Azri al-Dalaie (393-476H/1002-1083M), Abu ‘Ubaid al-Bakri (432-487H/1040-1094M), Abdullah bin Ibrahim al-Hijari (kurun ke 6H/12M), al-Idrisi (110-1166M), Ibn Bashkawal (494-578H/1101-1183M), al-Yasa’ bin Isa bin Hazm al-Ghafiqi (w. 575H/1179M), Abu Hamid al-Gharnati (lahir 473H/1080-1081M), Mohammad bin Abi Bakr al-Zuhri (kurun ke 6H/12M), Abu Bakar bin al-‘Arabi (468-542H/1076-1148M), Ibn Jubayr (1145-1217M), Muhammad bin Ayub bin Ghalib al-Gharnaiti, Abu al-Hasan Ali bin Sa’id (610-685H/1213-1286M), Abu Abdullah Muhd. Al-Abdari, Muhd. Bin Abd. Al-Mun’im al-Hamiri (w. 900H/1494M) dan lainnya.
Pada awal abad ke 10M, Abu Zayd al-Balkhi yang berasal dari Balk mendirikan sekolah di Bagdad yang khusus mengkaji geografi. Selanjutnya, abad ke 11M, geografer Muslim Spanyol Abu Ubaid al-Bakri menulis Mu’jam al-Ista’jam (Ensiklopedia Geografia) dan al-Masalik wa al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan). Buku pertama berisi nama-nama tempat di Jazirah Arab, sedangkan buku kedua berisi pemetaan geografis dunia Arab zaman itu.
Pada abad ke-12, Geografer Muslim, Al-Idrisi berhasil membuat peta dunia. Al-Idrisi yang lahir tahun 1100M di Ceutia Spanyol juga menulis kitab Geografi berjudul Nazhah al-Muslak fi Ikhtira al-Falak (Tempat Orang yang rindu Menembus Cakrawala). Kitab ini sangat fenomenal sehingga diterjemahkan kedalam bahasa Latin dengan judul Geographia Nubiensis.
Seabad kemudian, dua geografer Muslim, Qutbuddin Asy-Syirazi (1236-1311M) dan Yaqut ar-Rumi (1179-1229M), kembali membuat keajaiban. Qutbuddin mampu membuat peta Laut Tengah (Laut Mediternia) yang dihadiahkan kepada Raja Persia. Sedangkan Yaqut menulis enam jilid ensiklopedia bertajuk Mu’jam al-Buldan (Ensiklopedi Negeri-negeri).
Penjelajah Muslim asal Maroko, Ibn Battuta pada abad ke-14 M, memberi sumbangan dalam menemukan rute perjalanan baru. Hampir selama 30 tahun, Ibn Battuta menjelajahi daratan dan mengharungi lautan mngelilingi dunia. Penjelajah Muslim lainnya adalah laksamana Cheng Ho dari Tiongkok. Dia melakukan ekspedisi sebanyak tujuh kali dari tahun 1405-1433M.
Al-Biruni digelari sebagai “Bapak Geodesi”, karena berjasa dalam mengembangkan ilmu geografi dan geologi. John J.O’Connor dan Edmund F. Rebertson memberikan pengakuan terhadap kontribusi besar al-Biruni dalam bukunya Mac-Tutor History of Mathematics. Menurut mereka, al-Biruni telah menyumbangkan kontribusi penting bagi pengembangan geografi dan geodesi. Al-Buruni-lah kata mereka, yang memperkenalkan teknik pengukuran bumi dan jarak-jaraknya dengan menggunakan teknik triangulation. Al-Biruni juga yang menemukan radius bumi mencapai 6.339,6 km. Hingga abad ke-16M, Barat belum mampu mengukur radius bumi seperti yang dilakukan al-Biruni.
Di Palermo, Sicilia, 1138M, sebuah pertemuan istimewa antara seorang raja Kristen dengan ilmuan Muslim berlangsung di Istana kerajaan Sicilia. Dalam suasana keakraban, Raja Roger II – penguasa Sicilia – secara khusus menyambut kedatangan tamu Muslim yakni al-Idrisi, seorang geografer dan kartografer (pembuat peta) termasyhur abad ke-12M. Raja Roger II sangat tertarik dengan studi geografi dan minta dibuatkan peta oleh sang ilmuan Muslim bersangkutan. Pada era itu belum ada ahli geografi dan kartografi Kristen Eropah yang dapat membuat peta bumi secara akurat. ”Pada saat itu, ahli geografi dan kartografi Barat masih menggunakan pendekatan simbolis, fantasi bahkan mistis”, demikian ungkap Frances Carney Gie dalam tulisannya berjudul al-Idrisi and Roger’s Book. Dalam pertemuan tersebut diatas, Roger II dan al-Idrisi sepakat untuk membuat peta dunia pertama yang akurat, yang memakan waktu 15 tahun. Mega proyek pembuatan peta dunia itu melibatkan 12 sarjana, 10 orang ilmuan Muslim dan dua dari Kristen, dipusatkan di Palermo. Di kota Palermo berkumpul para navigator dan pelaut dari berbagai wilayah, seperti Mediterania, Atlantik dan perairan utara. Dari merekalah al-Idrisi dan kelompoknya menggali dan mengembangkan ilmu geografi dalam rangka pembuatan peta dunia. Pada 1154, maka peta pesanan Roger II dapat diselesaikan, bagaimana al-Idrisi mempersembahkan peta tersebut kepada Roger II, dapat disimak dalam bukunya Nuzhat al-Mustaq fi Ikhtirak al-Afaq.
Sebagai gdografer yang meyakini bahwa bumi berbentuk bulat, al-Idrisi secara gemilang membuat globe (bola bumi) dari perak. Bola bumi tersebut memiliki berat 400 kg. Dalam globe itu, al-Idrisi menggambarkan enam benua, lautan, jalur perdagangan, danau, sungai, kota-kota utama, daratan dan gunung-gunung. Lebih dari itu, globe itu juga memuat informasi tentang jarak, panjang dan tinggi satu ke tempat lainnya. Untuk menjelaskan globe tersebut al-Idrisi menulis komplomenter berjudul al-Kitab al-Rujari (Buku Roger).
Seperti sudah disebut, al-Idrsi juga menulis buku Nuzhat al-Mushtaq fi Ikhtiraq al-Afaq, yang dapat disebut sebagai Ensiklopedia Geografi yang berisi Peta dan informasi mengenai negara-negara di Erpah, Afrika dan asia yang pertama. Selanjutnya al-Idrisi juga menulis buku yang bertajuk Rawd un-Nas wa Nuzhat al-Nafs, buku geografi yang lebih detail dan lebih komprehensif. Selama mendedikasikan dirinya di Sicilia, al-Idrisi sempat membuat 70 peta daerah-daerah yang sebelumnya tak tercatat dalam peta.
Siapakah al-Idrisi?. nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibn al-Idrisi Ash-Sharief, atau al-Syarif al-Idrisi al-Qurtubi, sedang orang Barat mempopulerkannya dengan Edrisi atau Dreses. Dilahirkan di Ceuta, Maroko, Afrika Utara pada tahun 1100, mendapat pendidikan di Cordova, Spanyol. Sejak muda ia telah tertarik dengan geografi, untuk itu dia telah menjelajahi Laut Mediterania, Eropah (Spanyol, Perancis, Potugal, Inggeris dan beberapa negeri Eropah lainnya), disamping Afrika Utara tempat wilayah asalnya. Al-Idrisi meninggal di Sicilia pada tahun 1160.
Seorang tokoh lain dalam bidang geografi dan kartografi yang cukup misterius adalah al-Hassan Ibn Muhammad al-Wazzan al-Fassi sedang masyarakat Eropah menyebutnya dengan ”Leo Africanus”, karena. dia seorang spesialis geografi Afrika. Al-Wazzan adalah seorang ilmuan yang unik. Sejarawan Tom Verde menyebut al-Wazzan sebagai ”Manusia dua wajah”. Saat berada di Afrika Utara, dia mengabdikan dirinya untuk Sultan di Maroko. Ketika di Barat, ia bekerja untuk kepentingan pemimpin tertinggi umat Katholik, Paus. Menurut Bouchentouf, al-Wazzan adalah seorang Muslim yang hidup sebagai seorang Kristen dan menulis dunia Islam untuk masyarakat Kristen.
Layaknya intelektual Muslim sekaliber Ibnu Battuta, Ibnu Khaldun dan Ibnu Jubair, maka al-Wazzan adalah juga seorang yang serba bisa. Ia adalah seorang penjelajah, navigator, karena itu dia geografer dan kartografer, lanjutannya dia Sejarawan dan diplomat. Secara khusus ternyata Al-Wazzaan juga seorang ahli hukum, bahkan pengelola rumah sakit. Al-Wazzan mampu menjembatani peradaban yang berseberangan melalui keilmuan dan kamus tiga bahasa yang ditulisnya : Arab-Latin dan Yahudi.
Al-Wazzan terlahir di Granada, Andalusia (Spanyol) pada 1493 (ada yang menyebut 1494). Menurut Prof. Mohammad Hajji, penyusun Ensiklopedia Maroko, nama asal al-Wazzan adalah Hassan, ayahnya Muhammad, seorang terpandang di istana Sultan Granada. Al-Wazzan dan keluarganya hijrah ke kota Fez, Maroko, ketika umat Islam terusir dan dibantai oleh penguasa Kristen pada abad ke-15. Prof. Hajji menuturkan, sang ayah dan paman al-Wazzan bekerja untuk Sultan Fez. Al-Wazzan sempat menimpa ilmu di Perguruan al-Qarawiyyin. Disinilah sebenarnya al-Wazzan mengenal seluk-beluk Afrika secara mendalam, mulai dari geografi, adat-istiadat, sosiologi, masyarakat Afrika yang sangat majemuk itu, sehingga kemudian terkenal sebagai “Ahli tentang Afrika atau Leo Africanus”.
Perjalanan intelektual a-Wazzan, kelihatan ketika berumur 14 tahun dia sudah menjadi qadli. Dua tahun kemudian dia mulai menjalankan tugas sebagai diplomat. Pada usia 16 tahun, al-Wazzan telah menemani pamannya menjalankan tugas diplomatik mewakili Sultan Wattasid, untuk kawasan Afrika Utara. Ia juga sempat mendatangi Timbuktu dan Gaodua, yang berada di wilayah Mali dan dibawah kekuasaan Kerajaan Songhai. Karena kemampuannya mencatat dan memperkenalkan Timbukti secara luas, dan menjelaskan jalur perdagangan timur-barat-dan utara-tengah Afrika melalui Sub-Sahara, akhirnya dia diangkat menjadi duta kepercayaan Sultan untuk Mali dan Nigeria.
Kariernya yang cemerlang sebagai diplomat membawanya hingga ke Istambul (Turki Utsmani), dan berkenalan dengan beberapa penguasa Eropah Timur. Pada 1518, dalam perjalanan pulang dari Istambul, rombongannya ditangkap bajak laut yang bekerja untuk Ksatria Saint Jhon. Anggota rombongan dijual ke pasar budak di Pisa dan Genoa, tapi karena keilmuannya, al-Wazzan diserahkan pada Paus Leo X.
sequoyah1Karena pada waktu itu sedang berlangsung Perang salib, maka kehadiran Al-Wazzan di Roma menjadi begitu istimewa, dia diminta menjelasklan kekuatan Turki Utsmani, dan kekuatan Islam lainnya di belahan Asia Kecil dan Asia Barat, guna mempermudah perjalanan angkatan Salib.
Sesuatu yang misteri dan tidak terungkap secara jelas, adalah tentang (terpaksanya) Al-Wazzan masuk Kristen. Menurut sumber Barat, pada tanggal 6 Januari 1520, saat al-Wazzan berusia 24 tahun, dia sempat dibaptis oleh Paus Leo X dan diberi nama baptis “Johannes Leo de Medicis” atau “Giovanni Leone” atau dalam sebutan Arabnya “Yuhanna al-Asad“. Dari beberapa nama itulah kemudian dia dipopulerkan di Barat oleh penulis buku dari Venesia, Giovanni Battista Ramusio dengan “Leo Africanus”. Tapi sumber-sumber Islam menyatakan bahwa hakekatnya al-Wazzan tetap seorang Muslim, karena bagaimanapun dia pernah juga pulang ke Afrika Utara. Apa yang dilakukannya di Roma dihadapan Sri Paus, adalah sebuah upaya penyelamatan diri dan posisi keilmuannya (Taqiyyah). Pada waktu Roma diserang Raja Charles V, pada Mei 1527, menurut kalangan barat, al-Wazzan meninggal dunia di Roma pada waktu itu, sedang menurut kalangan Muslim, Al-Wazzan sempat melarikan diri ke Tunis, Tunisia, dan meninggal dunia di Tunis pada 1550.
Benarkah al-Wazzan menjadi Kristen?, menurut Prof. Hajji, pembaptisan oleh Paus itu hanyalah strategi agar lepas dari penjara Paus, juga lepas dari pembayaran pajak tahanan/tawanan yang cukup tinggi. ”Pada saat itu, hal seperti itu biasa terjadi”, kata Sejarawan Ahmed Bouchard, mantan Dekan Sekolah Seni dan Sains Universitas Muhammad Khamis di Maroko.
”Saat itu, demi keselamatannya, orang Islam dan Yahudi pindah menjadi Kristen, orang Kristen menjadi Muslim”, ujar Bouchard. Sebagaimana misalnya dalam sejarah terbaca Kekhalifahan Turki diperkuat prajurit yang sebenarnya (pada mulanya) beragama Kristen, atau kesultanan Maroko memiliki prajurit yang (pada awalnya) sebenarnya beragama Kristen.
Pada masa dia berada dilingkungan Paus itulah dia menyelesaikan buku besarnya Cosmographia Del Africa, Maret 1526. Buku ini juga diterbitkan dalam bahasa Italia berjudul Della Descrittionedell’Africa et Delle Cose Notabli che Ivi Sono. Buku ini kemudian diedit ulang pada 1554, 1563, 1588, 1606 dan 1613M. Pada edisi 1588, editor dan penerbit mengklaim Leo al-Wazzan meninggal di Roma. Adalah juga ketika di Roma dia menulis beberapa buku Tentang Bahasa Arab, buku Tentang Sejarah Islam daln lain nya.
Selain itu, buku berjudul Fenomenal al-Wazzan juga diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis pada 1556 oleh Jean Temporal dengan judul Historiale Description de l’Afrique Tierce Partie du Monde. Diterjemahkan kedalam bahasa Latin dengan judul De Totius Africae descriptione Libri IX, tahun 1559 dan 1632. Kedalam bahasa Jerman, diterjemahkan dan diterbitkan oleh Lorbach dengan judul Beschreibung von Africa pada 1805. Bahkan tiga abad kemudian diterbitkan di Perancis dengan judul Description de l’Afrique pada 1896.
MUSLIM SEBAGAI PENEMU AMERIKA : SUMBER-SUMBER DAN PRESPEKTIF MUSLIM
cherokee2Selama ribuan tahun, selalu dipersepsikan bahwa penemu Benua Amerika adalah Christopher Colombus pada 12 Oktober 1492. Menurut versi tersebut, ketika pertama kali menginjakkkan kakinya di daratan, dia menyangka mendarat di semenanjung Hindia, sehingga penduduk aslinya disebut ”Indian”.
Tapi menurut versi lain, penelitian ulang yang dilakukan oleh beberapa peneliti Barat, atau penelitian dari sumber-sumber tertulis dari kalangan Muslim, ilmuan Muslim, ditemukan data-data baru bahwa Benua Amerika telah ditemukan oleh penjelajah Muslim 603 tahun sebelum Colombus menginjakkan kakinya di benua Amerika.
Literatur yang menerangkan bahwa penjelajah Muslim sudah datang ke Amerika sebelum Colombus, antara lain pakar sejarah dan geografer Abul Hassan Ali Ibnu al-Hussain al-Masudi (871-957M). Dalam bukunya Muruj Adh-Dhahabwa Maad al-Jawhar (The Meadows of Gold and Quarries of Jevels / Hamparan Emas dan tambang Permata), al-Masudi telah menuliskan bahwa Khaskhas Ibnu Sa’ied Ibn Aswad, seorang penjelajah Muslim dari Cordova, Spanyol, berhasil mencapai benua Amerika pada 889M.
Al-Masudi menjelaskan, semasa pemerintahan Khalifah Abdullah Ibn Muhammad (888-912M) di Andalusia, Khaskhas berlayar dari Pelabuhan Delbra (Palos) pada 889, menyeberangi lautan Atlantik hingga mencapai sebuah negeri yang asing (al-ardh majhul). Sekembalinya dari benua asing tersebut, dia membawa pulang barang-barang yang menakjubkan, yang diduga berasal dari benua baru yang kemudian berama Amerika.
Sejak itulah, pelayaran menembus Samudera Atlantik yang saat itu dikenal sebagai ”lautan yang gelap dan berkabut”, semakin sering dilakukan oleh pedagang dan penjelajah Muslim. Literatur yang paling populer adalah essay Dr. Yossef Mroueh dalam Prepatory Committe for International Festivals to Celebrate the Millenium of the Muslims Arrival to the America tahun 1996. Dalam essay berjudul Precolumbian Muslims in America (Muslim di Amerika Pra Colombus), Dr. Mroueh menunjukkan sejumlah fakta bahwa Muslimin dari Anadalusia dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Colombus.
Pada pertengahan abad ke-10, pada masa pemerintahan Bani Umayyah Andalusia: Khalifah Abdurrahman III (929-961M), kaum Muslimin dari Afrika berlayar ke arah barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol menembus “samudera yang gelap dan berkabut”. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang “tak dikenal dan aneh”. Dalam pelayaran itu, ada sejumlah kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu. Mereka inilah imigran Muslim gelombang pertama yang tiba di Amerika.
Masih menurut Dr. Mroueh, berdasarkan catatan sejarawan Abu Bakr Ibnu Umar al-Gutiyya, yang hidup pada masa pemerintahan Khalifah Hisyam II (976-1009) di Andalusia, penjelajah dari Granada bernama Muhammad Ibnu Farrukh meninggalkan pelabuhan Kadesh, Februari 999. M.Farrukh melintasi Lautan Atlantik, mendarat di Gando (Kepulauan Canary) dan berkunjung pada Raja Guanariga. Ia melanjutkan pelayaran ke arah barat, melihat dua pulau dan menamakannya dengan Cpraria serta Pluitana. Ia kembali ke Andalusia Mei 999 M.
Al-Syarif al-Idrisi (1099-1166), pakar Geografi dan ahli pembuat peta, dalam bukunya Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq (Ekskursi dari yang rindu mengharungi Ufuk) menulis, sekelompok pelaut Muslim dari Afrika Utara berlayar mengharungi samudera yang gelap dan berkabut. Ekspedisi yang berangkat dari Lisbon (Portugal) ini, dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban apa yang ada di balik samudera itu ?, berapa luasnya dan dimana batasnya?, Merekapun menemukan daratan yang penghuninya bercocok tanam.
Pelayaran melintasi samudera Atlantik dari Maroko juga dicatat oleh penjelajah Shaikh Sayn-eddin Ali bin Fadhel al-Mazandarani. Kapalnya melepas jangkar dari pelabuhan Tarfay di Maroko pada masa Sultan Abu Yacoob Sidi Yossef (1286-1307M), penguasa keenam Kekhalifahan Marinid. Rombongan ekspedisi ini mendarat di Pulau Green di Laut Karibia pada 1291. menurut Dr. Mroueh, catatan perjalanan pelaut Maroko ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuan Islam pada era sesudahnya.
Sultan-sultan dari Kerajaan Mali di Afrika Barat yang beribukota Timbuktu, juga melakukan penjelajahan hingga mendarat di benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl al-Murai (1300-1384), menulis catatan tentang geografi Timbuktu, yang waktu itu ternyata telah menjadi kota pusat peradaban dan cukup maju di Afrika Barat.
Ekspedisi laut yang berawal dari Timbuktu, antara lain dilakukan oleh Sultan Abu Bakari I (1285-1312M) yang merupakan saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312-1337M). Sultan Abu Bakar I melakukan dua kali ekspedisi menembus Lautan Atlantik dan mendarat di Amerika. Bahkan, penguasa Afrika Barat ini sempat menyusuri sungai Missisippi, dan mencapai pedalaman Amerika Tengah antara tahun 1309-1312. Selama berada di benua baru ini, para eksplorer ini tetap berkomunikasi dengan bahasa Arab dengan penduduk setempat. Dua abad kemudian tepatnya tahun 1513, penemuan benua Amerika ini diabadikan dalam peta berwarna yang disebut Piri Re’isi. Peta ini dipersembahkan kepada Khalifah Ottoman, Sultan Selim I, tahun 1517 di Turki. Peta ini memberikan informasi akurat tentang belahan bumi bahagian barat, Amerika Selatan, dan pesisir pantai Brasil. Piri sendiri sebenarnya merupakan nama seorang pejabat laut sekaligus pembuat peta kerajaan Turki Utsmani, yang berbakti pada kerajaan Turki Utsmani masa pemerintahan Sultan Salim (1512-1520) sampai pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qanuny (1520-1566). Gelaran ”Reis” (berasal dari bahasa Arab Raais, yang berarti panglima atau Pimpinan), diberikan pada Piri setelah yang bersangkutan memenangkan peperangan laut melawan Bendeqia.
Peta Piri Reis yang bertarikh 1513 M itu disimpan di Tobco Serai/Top Kopi, dan kemudian pada tahun 1929, dikaji ulang oleh seorang orientalis Jerman Prof. Paul Kalhe yang membentangkannya dalam Kongres Kajian Oriental di Leiden pada 1931. Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Turki mengabadikannya menjadi perangko Peta Piri Reis itu.
D. MUSLIM SEBAGAI PENEMU AMERIKA: Sumber-sumber dan Perspektif Barat:
Pertama, dalam bukunya Saga America (New York, 1980), Dr. Barry Fell, arkeolog dan ahli bahasa berkebangsaan Selandia Baru jebolan Harvard University menunjukan bukti-bukti detail bahwa berabad-abad sebelum Colombus, telah bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan Barat di beua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab.
cherokee3Di negara bahagian Inyo dan California, Dr. Barry menemukan beberapa kaligrafi Islam yang ditulis dalam bahasa Arab salah satunya bertuliskan ”Yesus bin Maria” yang artinya ”Isa anak Maria”. Kaligrafi ini dapat dipastikan datang dari ajaran Islam yang hanya mengakui nabi Isa sebagai anak manusia dan bukan anak Tuhan. Dr. Barry menyatakan bahwa usia kaligrafi ini beberapa abad lebih tua dari usia Negara Amerika Serikat. Bahkan lebih lanjut, Dr. Barry menemukan reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, digram, dan beberapa ilustrasi pada bebatuan untuk keperluan pendidikan di Sekolah Islam. Tulisan, diagram dan ilustrasi ini merupakan mata pelajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi dan navigasi laut. Semuanya ditulis dalam tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Penemuan sisa-sisa sekolah Islam ini ditemukan dibeberapa lokasi seperti di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon Washoe, Hickison Summit Pas (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Mimbres Valley (New Mexico) dan Tipper Canoe (Indiana). Sekolah-sekolah Islam ini diperkirakan berfungsi pada tahun 700-800 M. Keterangan yang sama juga ditulis olh Donald Cyr dalam bukunya yang berjudul Exploring Rock Art (Satna barbara, 1989).
Kedua, dalam bukunya Africa and the Discovery of America (1920), pakar sejarah dari Harvard University, Loe Weiner, menulis bahwa Colombus sendiri sebenarnya juga mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar di Karibia, Amerika Utara, Tengah dan Selatan, termasuk Canada. Tapi tak seperti Colombus yang ingin menguasai dan memperbudak penduduk asli Amerika, umat Islam datang untuk berdagang, berasimilasi dan melakukan perkawinan dengan orang-orang India suku Iroquis dan Algonquin. Colombus juga mengakui, dalam pelayaran antara Gibara dan Pantai Kuba, 21 Oktober 1492, ia melihat masjid berdiri diatas bukit dengan indahnya. Saat ini, reruntuhan masjid-masjid itu telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Ketiga, John Boyd Thacher dalam, bukunya Christopher Colombus yang terbit di New York, 1950, menunjukkan bahwa Colombus telah menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika sedang berlayar di dekat Cibara, bahagian tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan mesjid di atas puncak bukit yang indah. Sementara itu, dalam rangkaian penelitian antropologis, para antropolog dan arkeolog memang menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta ayat-ayat al-Qur’an di Cuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Keempat, Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and South America, yang diterbitkan penerbit Al-Ittihad, Juli 1977, halaman 60 menyebutkan, para antropolog yang melakukan penelitian telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan Arizona. Prasasti itu menerangkan bahwa imigran Muslim pertama tersebut juga membawa gajah dari Afrika.
Sedangkan Ivan Van Sertima, yang dikenal karena karyanya They Came Before Colombus, menemukan kemiripan arsitrektur bangunan penduduk asli Amerika dengan kaum Muslim Afrika. Sedang dalam bukunya yang lain African Presence in Early America, juga menegaskan tentang telah adanya pemukiman Muslim Africa sebelum kehadiran Colombus di Amerika.
Kelima, ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orang-orang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, umat Islam sudah ada di Amertika, paling tidak setengah abad sebelum Colombus lahir. Bukti berupa ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 dan 900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan orang Mesir.
Keenam, salah satu buku karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan peta empat pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuanne Pissigano, kartografer dari Venezia, yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe.
Henry Ford dalam bukunya The Complete International Jew, terdapat cuplikan yang menjelaskan bagaimana kondisi riil Umat Islam pada akhir kekuasaan Islam di Spanyol, yang mengalami penyiksaan yang sangat luar biasa, dan bagaimana dari penyiksaan tersebut akhirnya ada yang melarikan diri bersama rombongan Colombus ke Amerika. Dalam buku tersebut dapat disarikan sebagai berikut :
Perjalanan Colombus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah jatuhnya Granada, benteng terakhir umat Islam di Spanyol. Dalam pertarungan hidup-mati itu, 300 ribu orang Yahudi diusir dari Spanyol oleh raja Ferdinand yang Kristen. Selanjutnya, dalam buku tersebut dikisahkan bagaimana perjuangan penggalanagan dana oleh kaum Yaahudi untuk mendukung perjalanan Colombus dan pada hakekatnya juga pelayaran bagi pelarian Yahudi Spanyol ke Amerika. Tapi ada bahagian informasi yang sengaja tidak dipublikasikan, yakni bahwa Colombus membawa dua kapal, yakni kapal Pinta dan Nina. Kedua kapal ini dibantu oleh nakhoda Muslim bersaudara. Martin Alonso Pinzon menakhodai kapal Pinta, dan Vicente Yanex Pinzon menakhodai kapal Nina. Keduanya menggunakan Spanyol namun keduanya sebenarnya masih keluarga Sultan Maroko Abu Zayan Muhammad III (1362-1366) yang menguasai kekhalifahan Marinid (1196-1465). Informasi tersebut juga ditemukan dalam buku karya John Boyd Thacher, Christopher Colombus, New York, 1950.
MUSLIM SEBAGAI PENEMU AMERIKA: HASIL PENGAMATAN LAPANGAN DAN PERSPEKTIF SUKU-SUKU INDIAN AMERIKA (CHEROKEE)
cherokee-muslim1Hari ini, kalau kita membuka peta Amerika paling mutakhir buatan Rand McNally dan mencermati nama-nama tempat. Hampir di semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak umat Islam jauh sebelum Colombus. Di tengah kota Los Angeles misalnya, terdapat kawasan Alhambra, teluk El-Morro dan al-Amitos serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Al-Cazar, Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azuredan La Habra.
Di bahagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illionis terdapat nama-nama kota Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon dan Tullahoma. Di negara bagian Washington ada kota Salem. Di Karibia (berasal dari bahasa Arab Qariiban) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba) dengan ibukotanya Havana (dari La-Habana). Juga nama-nama pulau Grenada, Barbados, Bahama dan Nassau.
Di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordova (di Argentinma), Al-Cantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Selanjutnya , ada nama-nama pegunungan seperti Appalachian (Afala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka (Abshaaruka) di pantai barat. Kota besar di negara bagian Ohio yang terletak di muara sungai Wabash yang panjang dan meliuk-liuk bernama Toledo, nama Universitas Islam ternama pada masa kejayaan Islam di Andalusia.
Menurut Dr. Youssef Mroueh, hari ini di Amerika Utara terdapat 565 nama tempat, baik nergara bagian, kota, sungai, gunung, danau dan desa yang diambil dari nama Islamatau nama dengan akar kata dari bahasa Arab. Selebihnya, sebanyak 484 nama terdapat di Amerika Serikat dan 81 di Kanada. Nama-nama ini diberikan oleh penduduk asli yang telah ada sebelum Colombus menginjakkan kaninya di Amerika.
Dr. A. Zahoor juga menulis bahwa nama negara bagaian seperti Alabama berasal dari kata Allah Bamya. Nama negara bagian Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah dan Tenesse dari Tanasuh. Demikian njuga nama kota besar seperti Tallahassee di Florida, berasal dari bahasa Arab yang artinya ”Allah akan menganugerahkan sesuatu dikemudian hari”.
Dr. Mroueh juga menulis, beberapa nama yang dicatatnya merupakan nama kota suci seperti Mecca di Indiana. Medina merupakan nama paling populer di Amerika. Medina terdapat di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota. Medina di Ohio, Medina di Tenesse. Medina di Texas dengan penduduk 26 ribu jiwa. Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illionis, Moda di Utah dan Arva di Ontario Canada.
Ketika Colombus mendarat di kepulauan Bahama, 12 Oktober 1492, pulau itu sudah diberi nama Guanahani oleh penduduknya. Guanahani berasal dari kata Arab ikhwana (saudara), kemudian dibawa ke bahasa Mandika (kerajaan Islam di barat Afrika) yang berarti ”tempat keluarga Hani bersaudara”. Tapi kemudian Colombus secara ”seenaknya” memberinya nama San Salvador, dan merampas pulau ini dari pemilik awalnya.
Hari ini, seandainya kita mengunjungi Washington, dan sempat mengunjungi Perpustakaan Kongres (Library of Congress), dan meminta arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan Suku Indian Cherokee, salah satu suku terkemuka Indian, tahun 1787. Di arsip tersebut secara fakta akan ditemukan tandatangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama Abdel Khak and Muhammad Ibn Abdullah. Nama suku Cherokee sendiri diperkirakan berasal dari bahasa Arab Sharkee
cherokee-muslim3Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam bidang perdagangan dan pemerintahan suku yang ternyata didasarkan pada hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian wanita suku Cherokee yang menutrup aurat, sedangkan kaum lelakinya memakai turban (sorban) dan gamis hingga sebatas lutut.
Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku Cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya secara perlahan punah atau dipunahkan dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadhan Ibn Wati.
Mengenai aksara Cherokee yang kemudian diteliti, digali dan dihidupkan kembali oleh seorang tokoh Cherokee modern bernama Sequoyah, adalah terdapatnya kemiripan antara aksara Cherokee yang disebut Syllabari dengan aksara Arab . Bahkan beberapa pahatan peninggalan lama Cherokee di Nevada, ternyata mempunyai kemiripan dengan aksara Arab.
Yang lebih mengherankan adalah, ternyata keterkaitan Islam/Arab tidak hanya dengan Suku Cherokke, tapi juga dengan suku-suku Indian lainnya, seperti Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni. Beberapa kepala suku Indian juga mengenakkan tutup kepala khas corang Islam. Misalnya kepala suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago dan Yuchi. Hal ini dibuktikan pada foto-foto antara tahun 1835 hingga 1870.
KESIMPULAN DAN PENUTUP
1. Al-Qur’an berisi banyak sekali dorongan atau motivasi untuk melakukan rihlah dimuka bumi, dengan tujuan untuk dapat melihat keagungan ciptan-Nya berupa alam semesta dengan seluruh isinya; gunung dan lembah, langit bumi dan apa yang terdapat pada keduanya atau antara keduanya, tetumbuhan dan hewan-hewan. Juga dengan memperhatikan bukti-bukti arkeologis dan historis sejarah umat-umat terdahulu sehingga dapat menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Surat al-Muluk ayat 15 : “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalankah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”.
2. Nama-nama penulis, peneliti, penjelajah dan pembuat peta Muslim sebagai berikut: Muhammad bin Musa al-Razi (w. 273H/882M), Qasim bin Asbagh al-Bayani (244-340H/859-951M), Ahmad bin Muhd. Al-Razi (284-344H), Ahmad bin Umar bin Anas al-‘Azri al-Dalaie (393-476H/1002-1083M), Abu ‘Ubaid al-Bakri (432-487H/1040-1094M), Abdullah bin Ibrahim al-Hijari (kurun ke 6H/12M), al-Idrisi (110-1166M), Ibn Bashkawal (494-578H/1101-1183M), al-Yasa’ bin Isa bin Hazm al-Ghafiqi (w. 575H/1179M), Abu Hamid al-Gharnati (lahir 473H/1080-1081M), Mohammad bin Abi Bakr al-Zuhri (kurun ke 6H/12M), Abu Bakar bin al-‘Arabi (468-542H/1076-1148M), Ibn Jubayr (1145-1217M), Muhammad bin Ayub bin Ghalib al-Gharnaiti, Abu al-Hasan Ali bin Sa’id (610-685H/1213-1286M), Abu Abdullah Muhd. Al-Abdari, Muhd. Bin Abd. Al-Mun’im al-Hamiri (w. 900H/1494M) dan lainnya. pakar sejarah dan geografer Abul Hassan Ali Ibnu al-Hussain al-Masudi (871-957M). Dalam bukunya Muruj Adh-Dhahabwa Maad al-Jawhar (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels / Hamparan Emas dan tambang Permata), al-Masudi telah menuliskan bahwa Khaskhas Ibnu Sa’ied Ibn Aswad, seorang penjelajah Muslim dari Cordova, Spanyol, berhasil mencapai benua Amerika pada 889M.
3. Dr. Barry Fell, arkenlog dan ahli bahasa berkebangsaan Selandia Baru jebolan Harvard University menunjukan bukti-bukti detail bahwa berabad-abad sebelum Colombus, telah bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan Barat di beua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab. Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and South America, yang diterbitkan penerbit Al-Ittihad, Juli 1977, halaman 60 menyebutkan, para antropolog yang melakukan penelitian telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan Arizona. Prasasti itu menerangkan bahwa imigran Muslim pertama tersebut juga membawa gajah dari Afrika. ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orang-orang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, umat Islam sudah ada di Amertika, paling tidak setengah abad sebelum Colombus lahir.
4. Dalam peta Amerika paling mutakhir buatan Rand McNally dan mencermati nama-nama tempat. Hampir di semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak umat Islam jauh sebelum Colombus. Di tengah kota Los Angeles misalnya, terdapat kawasan Alhambra, teluk El-Morro dan al-Amitos serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Al-Cazar, Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azuredan La Habra.
Di bahagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illionis terdapat nama-nama kota Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon dan Tullahoma. Di negara bagian Washington ada kota Salem. Di Karibia (berasal dari bahasa Arab Qariiban) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba) dengan ibukotanya Havana (dari La-Habana). Juga nama-nama pulau Grenada, Barbados, Bahama dan Nassau. Di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordova (di Argentinma), Al-Cantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Selanjutnya, ada nama-nama pegunungan seperti Appalachian (Afala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka (Abshaaruka) di pantai barat. Seluruhnya membuktikan hubungan antara Arab-Andalus-Mali-Afrika Barat dan Amerika.
DAFTAR BACAAN
  1. Abdul Hakam Ash-Sha’idi, Dr, Bepergian (Rihlah) Secara Islam, terjemahan dari Ar-Rihlatu fil Islam, oleh Abdul Hayyie al-Kattanie, Gema Insani Press, jakarta, 1988.
  2. Abul Hassan Ali Ibnu al-Hussain al-Masudi, Muruj Adh-Dhahabwa Maad al-Jawhar (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels),
  3. Ahmad, Ahmad Ramashan, Dr., al-Rihlat wa al-Rahalat al-Muslimun, Jeddah, Dar al-Bayan al-‘Arabi, (t.t.).
  4. Al-Syarif al-Idrisi, Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq (Ekskursi dari yang rindu mengharungi Ufuk)
  5. Anuar ‘Abdul ‘Alim, Dr., Ibn Majid al-Mallah, Dar al-Katib al-Arabi, 1967.
  6. Anwar G. Chejne, Muslim Spain: Its History and Culture, Minneapolis, The University of Minneapolis Press, 1974.
  7. Asma’ Wardah Bt Surtahman, Prof.Madya Dr. Ahmad Zaki Hj Berahim @ Ibrahim, Penemuan Benua Amerika Berdasarkan Keilmuan Tamadun Islam Di Andalusia: Sorotan Terhadap Pelayaran Eropah, makalah dibentangkan dalam Seminar Antarabangsa bertema “Andalusia 1300 tahun”, oleh USM Pulau Pinang bekerjasama dengan Jabatan Mufti Negeri Pulau Pinang, pada tanggal 5-6 Maret 2008.
  8. Barry Fell, Dr. Saga America, New York, 1980
  9. Chairul Akhmad, “Ibnu Battuta : Pemuda Pencari Tepi Dunia”, sebagaimana termuat dalam Majalah Islam Sabili , Edisi Khusus (Special Edition), The Great Muslim Travelers, nomot 13 tahun XVI 15 Januari 2009/18 Muharram 1430H.
  10. Clyde Ahmad Winters, Islam in Early North and South America, Al-Ittihad, Juli 1977
  11. Diyah Kusumawardhani, “Petualangan Sindbad Menjelajahi Tujuh Lautan Menuju Cina”, sebagaimana termuat dalam Majalah Islam Sabili , Edisi Khusus (Special Edition), The Great Muslim Travelers, nomot 13 tahun XVI 15 Januari 2009/18 Muharram 1430H.
  12. Donald Cyr, Exploring Rock Art, Satna Barbara, 1989
  13. Dwi Hardianto, “Penjelajah : Kisah Para Pembuat Peta”, sebagaimana termuat dalam Majalah Islam Sabili , Edisi Khusus (Special Edition), The Great Muslim Travelers, nomot 13 tahun XVI 15 Januari 2009/18 Muharram 1430H.
  14. ------------------, “Laksamana Cheng Ho : sebelum Colombus Menembus Atlantik”, sebagaimana termuat dalam Majalah Islam Sabili , Edisi Khusus (Special Edition), The Great Muslim Travelers, nomot 13 tahun XVI 15 Januari 2009/18 Muharram 1430H.
  15. ------------------, “Cheroke Suku Indian Muslim yang musnah”, sebagaimana termuat dalam Majalah Islam Sabili , Edisi Khusus (Special Edition), The Great Muslim Travelers, nomot 13 tahun XVI 15 Januari 2009/18 Muharram 1430H
  16. Eman Mulyatman, “Hijrah dan Perjalanan Peradaban Baru”, sebagaimana termuat dalam Majalah Islam Sabili , Edisi Khusus (Special Edition), The Great Muslim Travelers, nomot 13 tahun XVI 15 Januari 2009/18 Muharram 1430H
  17. Herry Nurdi (Pemred), Majalah Islam Sabili, nomor 13 tahun XVI 15 Januari 2009/18 Muharram 1430 H, edisi khusus (Special Edition) “The Great Muslim Travelers”, Penerbit PT Bina Media Sabili, jakarta, 2009.
  18. Herry Nurdi, “Para Sahabat : Pengembara di Zaman Nabi”, sebagaimana termuat dalam Majalah Islam Sabili , Edisi Khusus (Special Edition), The Great Muslim Travelers, nomot 13 tahun XVI 15 Januari 2009/18 Muharram 1430H.
  19. Husin Mu’nis, Tarikh al-Jugrafiyah wa al-Jugrafiyyin fi al-Andalus, Madrid, Mathba’ah Ma’had al-Dirasat al-Islamiyyah, 1967.
  20. ‘Izzuddin Farag, Fadl ‘Ulama al-Muslimin ‘ala al-Hadarah al-Urubiyahh.(t.t.)
  21. Ivan Van Sertima, They Came Before Colombus
  22. John Boyd Thacher, Christopher Colombus, New York, 1950.
  23. Loe Weiner, Africa and the Discovery of America, Harvard University, 1920.
  24. Yossef Mroueh, Dr. Prepatory Committe for International Festivals to Celebrate the Millenium of the Muslims Arrival to the America tahun 199