Salah
satu ajaran yang berpengaruh di Eropa sebelum Revolusi Perancis adalah
ajaran Niccolo Machiavelli. Ajarannya mendukung kekuasaan raja secara
mutlak. Ia menulis dalam bukunya yang berjudul II Principe (atau The
Prince artinya Sang Raja). Dalam bukunya digambarkan tentang kekuasaan
seorang raja yang absolut dengan kekuasaan tak terbatas terhadap suatu
negara, termasuk harta dan rakyat yang berada di dalam wilayah
kekuasaannya. Ajaran Machiavelli berkembang di Eropa sekitar abad ke-17
dan dianut oleh raja-raja dari Eropa seperti Raja Frederick II, Tsar
Peter Agung, Kaisar Joseph II, Raja Charles I dan juga raja-raja Louis
dari Perancis.
Raja Frederick II (1740-1786) dari Prusia
Di dalam
usaha untuk membina kekuasaan yang tak terbatas, Raja Frederick II
memajukan dan memperkuat sebuah Kerajaan Prusia agar menjadi sebuah
kerajaan terkuat di Jerman. Politik Bismarck adalah Darah dan Besi
(Druch Blut und Eisen), yaitu berusaha untuk memajukan negaranya dengan
cara membangun industri secara besar-besaran dan juga diimbangi dengan
pembangunan angkatan perang yang kuat.
Tsar Peter Yang Agung (1689-1727) dari Rusia
Dengan
kekuasaan penuh di tangannya, Tsar Peter Yang Agung berusaha untuk
memajukan Kerajaan Rusia melalui beberapa cara, di antaranya
mendatangkan teknisi-teknisi dari beberapa negara untuk membangun
industri-industri di Rusia seperti: industri kapal, senjata, dan
membangun armada-armada dalam usaha untuk memperkuat negaranya. Politik
Tsar Peter Yang Agung yang terkenal adalah Politik Air Hangat. Politik
Air Hangat adalah politik untuk mencari pelabuhan-pelabuhan yang tidak
membeku pada musim dingin. Dengan politik air hangat ini Tsar Peter
membangun kota baru di laut Baltik yang diberi nama ST. Petersburg.
Kemudian kota ini dijadika sebagai ibu kota kerajaan Rusia, dan setelah
revolusi Rusia tahun 1917 kota ini diubah namanya menjadi Leningrad.
Raja Charles I (1625 – 1649) dari Inggris
Raja Charles
I ingin membentuk kekuasan absolut di negerinya, tetapi usaha raja ini
mendapat tantangan hebat dari parlemen di bawah pimpinan Oliver
Cromwell. Akhirnya inggris diubah menjadi Republik dengan Cromwell
sebagai kepala negaranya dan bergelar Lord Protector. Tindakan-tindakan
yang diambil oleh Cromwell adalah sebagai berikut :
a. Raja Charles I dihukum mati.b. Inggris diubah menjadi Republik (1649-1660)
c. Mengangkat dirinya sebagai kepala negara.
Dalam
perkembangan selanjutnya kekuasaan parlemen semakin bertambah kuat dan
pada tahun 1689 parlemen berhasil memaksa Ratu Merry untuk
menandatangani piagam Bill of Right (Piagam Hak Azasi). Peristiwa Bill
of Right ini merupakan suatu perubahan yang sangat besar dan mendasar
tanpa pertumpahan darah dengan hasil yang gemilang, sehingga sering
disebut dengan Glorious Revolution (revolusi yang maha agung).
Absolutisme Di Perancis
Di dalam
bidang ekonomi, Menteri Jean Baptiste Colbert (1622-1683) sangat besar
jasanya dalam melaksanakan politik ekonomi Merkantilisme. Sehingga pada
masanya sering disebut dengan masa Colbertisme. Semua kewajiban
perdagangan dan perekonomian diatur oleh pemerintah dengan tujuan untuk
mendapat keuntungan dalam jumlah yang sangat besar. Pada masa kekuasaan
Raja Louis XIV (1643-1715) kekuasaan absolutisme Perancis mencapai
puncak kejayaannya. Terbukti dengan beberapa langkah yang ditempuh oleh
Raja Louis XIV dalam masa pemerintahannya, diantaranya :
- Mematahkan benteng-benteng kaum Calvinist yang merupakan negara-negara kecil di dalam lingkungan kerajaan Perancis.
- Menghapuskan kekuasaan kaum bangsawan feodal dan raja-raja vasal, sehingga mereka tinggal menjadi tuan-tuan tanah.
- Fungsi dan peranan lembaga perwakilan rakyat dihapuskan pada pemerintaha Raja Louis XIV.
- Memerintah tanpa undang-undang
- Memerintah tanpa dewan legislatif
- Memerintah tanpa kepastian hukum
- Memerintah tanpa anggaran belanja yang pasti
- Memerintah tanpa dibatasai oleh kekuasaan apapun.
Raja Louis
XIV terkenal dengan ucapannya “L’etat c’est moi” (negara adalah saya)
yang merupakan suatu semboyan abadi yang melukiskan bagaimana seorang
raja absolut paling berhasil dikawasan eropa pada masa itu.
Masyarakat kota merupakan penentang utama terhadap sikap dan pemerintahan Raja Louis XIV.Golongan ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- Menjunjung tinggi azas persamaan
- Menjunjung tinggi kebebasan
- Penggunaan akal fikiran yang sehat dan serba perhitungan
- Kehidupan warga masyarakat kota yang bersifat liberalisme.
Akhirnya,
Amerika Serikat berhasil memperoleh kemerdekaannya tanggal 4 juli 1776,
dimana dalam perang itu Perancis memberikan bantuan kepada Amerika.
Bantuan itu berupa pasukan sukarelawan dibawah pimpinan Jendral Marquis
de Lavayette, sehingga sekembalinya di Perancis Ia menyebarkan semangat
dan cita-cita kemerdekaan, kebebasan dan persamaan.
Tokoh-tokoh pembaharuan yang menentang kekuasaan absolutisme raja-raja Louis diantaranya :- John Locke (1632-1704) seorang filsuf Inggris yang menganjurkan adanya undang-undang (konstitusi) dalam suatu kerajaan dan berpendapat bahwa manusia memiliki hak-hak sejak lahir seperti hak kemerdekaan, hak memilih, hak untuk memiliki dan sebagainya.
- Montesquieu (1689-1755)- Seorang filsuf berkebangsaan Perancis dalam bukunya L’Esprit des Lois (1748) (The Spirit of The Law) menyatakan bahwa suatu negara yang ideal adalah yang kekuasaannya dibagi atas tiga kekuasaan yaitu:
- Legislatif (pembuat Undang-Undang)
- eksekutif (pelaksana Undang-Undang)
- Yudikatif (mengadili setiap pelanggar undang-undang)
3. Jean jacques Rousseau (1712-1778)
Seorang
filsuf Perancis dalam bukunya yang berjudul Du Contract Social
(Perjanjian Masyarakat), mengatakan bahwa manusia sejak lahir adalah
sama dan merdeka. Oleh karena itu ian menganjurkan sistem pemerintahan
demokrasi atau kedaulatan rakyat dengan semboyan ” dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat”
c. Sebab-sebab Revolusi Perancis dan Perkembangannya
Sebab khusus
terjadinya revolusi Perancis adalah karena masalah penghamburan uang
negara yang dilakukan oleh permaisuri raja Louis XVI yakni Marie
Antoinette beserta putri-putri istana lainnya. Klimak dari situasi
tersebut adalah serangan terhadap penjara Bastille tanggal 14 juli 1789.
Penjara ini merupakan lambang kekuasaan dan kesewenangan raja-raja
Louis.
Semboyan
revolusi perancis adalah Liberte (liberty = kebebasan), Egalite
(Equality = persamaan), Fraternite (Fraternity = persaudaraan). Lagu
kebangsaan perancis adalah La marseillaise dan tanggal 14 juli
diperingati sebagai hari nasional Perancis.
Kerajaan
Perancis diubah menjadi sebuah republik dan diperintah oleh pemerintahan
Terror atau Reign of Terror (suatu sistem pemerintahan dengan cara-cara
diktator).
Pada tahun
1795. Untuk menggantikan sistem pemerintahan Terror itu dibentuk sistem
pemerintahan Directorie (1795-1799), tetapi tidak berhasil mengatasi
kekacauan-kekacauan yang terjadi di Perancis.
Keadaan
seperti ini memberikan kepada seorang Jenderal muda yang bernama
Napoleon Bonaparte untuk menyelamatkan negara Perancis dari kekacauan
pergolakan dan peperangan. Keberhasilan ini membawa namanya terkenal dan
mendapat kepercayaan dari rakyat Perancis untuk menjadi pemimpin,
sehingga rakyat Perancis mengangkatnya menjadi seorang konsul pada
Republik Perancis pada tahun 1799.
d. Akibat Revolusi Perancis
Bidang Ekonomi
- timbulnya industri-industri di Eropa
- kehidupan perdagangan beralih dari pantai ke pedalaman
- Inggris Kehilangan pasar di Eropa, karena Perancis menjalankan politik kontinental
Tidak ada komentar:
Posting Komentar